Senin, 21 Maret 2016

Menulis Itu Pekerjaan Tangan

Menulis Itu Pekerjaan Tangan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Saya sering mengatakan bahwa menulis itu gampang. Untuk bisa menulis, hemat saya, tidak diperlukan bakat khusus. Ibarat berenang, orang tak perlu merasa berbakat untuk bisa berenang. Ibarat naik sepeda, orang tidak perlu bicara soal talenta kalau mau belajar naik sepeda. Yang diperlukan adalah praktik berkelanjutan alias pembiasaan. Yang diperlukan adalah tangan yang mengetik, mewujudkan gerakan gagasan menjadi sesuatu yang terbaca seperti tulisan ini.

Kawan saya, seorang penyunting muda yang cerdas, menyimpulkan bahwa bagi orang seperti saya, menulis itu mungkin dipahami sebagai pekerjaan tangan, bukan pekerjaan pikiran. Kalau menulis merupakan pekerjaan pikiran, maka diperlukan kecerdasan khusus untuk itu. Namun, menulis sebagai pekerjaan tangan tidak memerlukan kecerdasan ekstra.

Saya kira kawan saya benar. Bagi saya menulis itu pertama-tama dan terutama adalah pekerjaan tangan. Tak perlu susah berpikir bagaimana menulis atau mulainya dari mana. Langsung saja duduk dan tulis (ketik) apa yang ada dalam pikiran. Inilah yang pertama-tama dibutuhkan dalam tahap awal. Dan setelah terbiasa menulis, maka hal-hal lain bisa dipelajari untuk menghasilkan tulisan yang makin berkualitas.

Dengan pemahaman yang demikian itulah saya membentuk komunitas Writer Schoolen (1 Mei 2007) yang membantu ratusan orang menemukan kembali kemampuannya menulis; kemampuan yang telah ada di dalam dirinya sendiri. Dan saya bers
... baca selengkapnya di Menulis Itu Pekerjaan Tangan Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Rabu, 16 Maret 2016

10 Alasan kenapa kamu harus Kuliah di UT


1.  Universitas Negeri

     Universitas Terbuka (UT) adalah Perguruan Tinggi Negeri ke-45 di Indonesia yang diresmikan pada tanggal 4 September 1984, berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 41 Tahun 1984. (silahkan klikdisini) UT memiliki 4 Fakultas, yaitu Fakultas Ekonomi (FEKON), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan satu Program Pascasarjana. Pada tahun 2015 UT menyelenggarakan 34 program studi yang terdiri dari 28 Program Sarjana Non Pendas (25 Program Sarjana dan 3 Program Diploma), 2 Program Sarjana Pendas, dan 4 Program Magister.

UT telah mencetak jutaan sarjana yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Berdasarkan jumlah mahasiswa-nya, Universitas Terbuka menduduki peringkat ke-6 terbesar di dunia. UT didirikan dengan beberapa tujuan mendasar yang sangat berkeadilan dan “merakyat”, yaitu:

1) memberikan kesempatan yang luas bagi warga negara Indonesia dan warga negara asing, di mana pun tempat tinggalnya, untuk memperoleh pendidikan tinggi;

2) memberikan layanan pendidikan tinggi bagi mereka, yang karena bekerja atau karena alasan lain, tidak dapat melanjutkan pendidikannya di perguruan tinggi tatap muka; dan

3) mengembangkan program pendidikan akademik dan profesional sesuai dengan kebutuhan nyata pembangunan yang belum banyak dikembangkan oleh perguruan tinggi lain.


2.  Sangat Murah

        Kenapa sangat murah? Karena biaya SKS nya lebih murah dari biaya nonton bioskop atau nongkrong di Mall. Percaya gak percaya, biaya per SKS nya dari Rp.35.000; s/d  Rp.50.000; . Lihat di sini ( biaya pendidikan UT).
Kirana Dwi Astuti, lulusan sebuah sekolah menengah kejuruan perhotelan di Pemalang, Jawa Tengah, juga memutuskan kuliah di UT. Pertimbangannya, biaya yang murah.
Awalnya, dia hijrah dari Pemalang ke Jakarta karena ingin mencari pekerjaan sesuai latar belakang pendidikannya, yaitu di hotel berbintang di Jakarta. Setelah melamar ke berbagai tempat, dia diterima di sebuah klinik gigi. Pekerjaan itu dia anggap sebagai batu loncatan untuk mencari pengalaman. Eh, ternyata gajinya tidak cukup untuk menutupi biaya dan kebutuhan hidupnya di Jakarta.

Mengikuti saran orangtua dan kerabatnya, Kirana akhirnya memilih pekerjaan sebagai pengasuh anak. Uang hasil jerih payahnya itu dia gunakan untuk membiayai kuliah di UT. Hebat yaa?

”Soalnya kalau enggak di UT, biaya kuliahnya kan mahal. Enggak mungkin orangtua saya bisa membiayai. Untunglah, ada UT yang biayanya terjangkau. Saya awalnya tidak percaya, termasuk orangtua. Tapi saya senang, akhirnya bisa kuliah, tanpa merepotkan orangtua saya,” kata Kirana.

Untuk 1 SKS, Kirana ”hanya” membayar Rp 20.000. Total dengan biaya administrasi dan kartu mahasiswa, biaya yang dikeluarkan Kirana sekitar Rp 755.000. Untuk buku-buku atau bahan ajar yang dia perlukan, Kirana membayar Rp 350.000.

”Saya juga berencana mengikuti tutorial. Biayanya Rp 150.000 per mata kuliah. Tapi saya tidak ambil semua. Hanya untuk mata kuliah yang kira-kira sulit saja,” kata Kirana.
(sumber : Kompas)

3. Kualitas Terjamin

                Tidak perlu khawatir dengan kualitas lulusan Universitas Terbuka.  UT memiliki sistem penjaminan yang komprehensif. Mulai program yang terakreditasi hingga melibatkan organisasi internasional untuk mereview sistem pendidikan jarak jauh yang diberlakukan di UT, termasuk auditor ISO. 

Sejak tahun 2002, Universitas Terbuka (UT) telah mengembangkan sistem jaminan kualitas (SIMINTAS) yang digunakan untuk menjamin kualitas dari seluruh produk maupun kegiatan yang ada di UT. Simintas UT pada awalnya diadopsi dari Asian Association of Open Universities Quality Assurance Frame Work (AAOU QA Frame Work), yang terdiri dari 9 komponen dan 107 poin kebijakan kualitas yang berupa pernyataan praktek baik.

Dalam perjalanan penjaminan kualitas di UT tidak hanya berpaku pada satu sistem, karena dari tahun 2006 UT menggunakan standar ISO 9001 (Quality Management System) untuk memastikan bidang –bidang Layanan Bahan Ajar, Pengembangan dan Layanan Bahan Ajar dan Ujian, Layanan Administrasi Akademik, dan Layanan Belajar Jarak Jauh untuk seluruh UPBJJ-UT atau seluruh proses yang dilaksanakan di UT berjalan sesuai dengan standar internasional ISO 9001.

Secara akademik, UT juga memastikan bahwa kualitas akademik UT sudah diakui secara nasional dengan mendapatkan akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Kualitas UT sebagai penyelenggara pendidikan terbuka jarak jauh (PTTJJ) juga sudah diakui secara internasional dengan diperolehnya pengakuan dari Internasional Council for Distance Education (ICDE) setelah melakukan review kualitas pada tahun 2005, dan 2010.

Setelah sepuluh tahun pelaksanaan Simintas, pada tahun 2012 UT merevisi Simintas UT 2002. Hal ini dilakukan untuk memenuhi tuntutan perkembangan jaman dan teknologi. Revisi dilaksanakan dengan mengintegrasikan seluruh persyaratan standar kualitas yang diharuskan oleh Undang-undang, Peraturan Negara, AAOU QA Statements of Best Practices dan juga dengan Renstra dan Renop UT untuk memenuhi standar kualitas baik nasional (BANPT) maupun internasional (ISO 9001 dan ICDE).

4.  Terjangkau Oleh Semua Lapisan Masyarakat

                UT sangat cocok untuk mahasiswa yang tinggal di daerah terpencil atau pedesaan. UT juga sangat direkomendasikan untuk para karyawan, pengusaha, petani, pedagang, dan berbagai profesi lain yang ingin kuliah tanpa meninggalkan pekerjaannya. Hal ini sangat beralasan karena UT menerapkan sistem belajar jarak jauh dan terbuka. Istilah jarak jauh berarti pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka, melainkan menggunakan media, baik media cetak (modul) maupun non-cetak (audio/video, komputer/internet, siaran radio dan televisi). Definisi terbuka berarti tidak adanya pembatasan usia, tahun ijazah, masa belajar, waktu registrasi, dan frekuensi mengikuti ujian. Batasan yang ada hanyalah bahwa setiap mahasiswa Universitas Terbuka sudah menamatkan jenjang pendidikan menengah atas dan sederajat.


5.  Mandiri dengan Teknologi Informasi

                Keunggulan UT dibandingkan dengan perguruan tinggi lain yang menonjol adalah adamya fasilitas tutorial online. Dengan kata lain, mahasiswa juga dipandu oleh tutor online (tuton) yang memberikan materi kuliah dan tugas ecara online dengan jeda waktu tertentu. Dalam konteks ini, mahasiswa harus mengetahui jadwal kuliah dan ujian akhir semester terlebih dahulu.

Syarat untuk berhasil menempuh pendidikan di Universitas Terbuka adalah kemandirian. Cara belajar mandiri menghendaki mahasiswa untuk belajar atas prakarsa atau inisiatif sendiri. Pengertian mandiri disini dapat dilakukan secara kelompok maupun sendirian. Hal ini sangat memungkinkan karena Universitas Terbuka menyediakan bahan kuliah yang dibuat khusus untuk  dipelajari secara mandiri. Kemandirian belajar di Universitas Terbuka sangat dipengaruhi oleh kapabilitas mahasiswa dalam belajar secara efisien. Untuk mendapatkan pembelajaran mandiri dan efisien, mahasiswa Universitas Terbuka dituntut untuk memiliki kedisiplinan tinggi, kreatif, dinamis, inisiatif, inovatif dan motivasi belajar membara. Tentunya diiringi dengan kemampuan membagi waktu.


pokjar batam


Mahasiswa juga dimanjakan dengan perpustakaan digital, tutorial online, radio dan televisi, audio video dan berbagai bahan ajar lain yang mudah digunakan, berkualitas dan murah. Bagi yang tinggal di daerah terpencil atau jauh dari perkotaan, mahasiswa dapat dapat meminta bantuan tutorial melalui Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka  (UPBJJ-UT) setempat.


6.  Bebas Biaya Bangunan dan Uang Pangkal

                UT adalah kampus wong kecil kata teman saya.  Di UT tidak ada uang gedung puluhan juta yang harus dibayar.Mahasiswa-mahasiswa di UT bukan mahasiswa golongan menengah ke atas yang setiap hari bisa membawa mobil keluaran terbaru,memakai ultra book atau tablet pc berharga jutaan rupiah.Banyak mahasiswa UT yang tidak mampu membeli komputer.Bahkan sahabat saya untuk membeli netbook saja merupakan impian yang belum terwujud,tetapi jadi sarjana dan meraih pendidikan adalah tujuan utama. Memiliki komputer adalah kemewahan.



7. Tidak memandang usia dan lulusan tahun berapa, yang penting lulusan SMA/SMK sederajat. Bahkan yang Lulusan Paket C juga bisa mendaftar.

                Betul sekali, Kuliah di UT Tidak memandang usia dan lulusan tahun berapa, yang penting lulusan SMA/SMK sederajat. Bahkan yang Lulusan Paket C juga bisa mendaftar. Yang penting ada niat untuk melanjutkan perkuliahan dan mempunyai cita-cita menjadi sarjana.


8.  Fleksibel

                TRIBUNNEWS.COM -- Buat mereka yang saat ini sedang bekerja dan berminat melanjutkan ke jenjang kuliah program S1, atau melanjutkan ke jenjang lebih tinggi lagi ke program magister (S2) untuk menunjang karier, kerap menghadapi kendala menyangkut manajemen waktunya.
Mereka khawatir kesulitan membagi waktu antara untuk pekerjaan dan kuliah serta untuk waktu pribadi. Apalagi, buat mereka yang sudah berkeluarga. Memang, saat ini banyak perguruan tinggi yang menawarkan kuliah malam melalui program ekstensi yang bisa dijalani usai bekerja, tapi tetap saja harus mengalokasikan waktu buat datang ke kampus mengikuti perkuliahan.
Sebenarnya saat ini sudah ada solusi buat mereka yang menghadapi kendala semacam itu. Yakni, kuliah di Universitas Terbuka (UT). Banyak orang yang belum mengetahui bahwa menuntut ilmu di UT sama bagusnya dengan kuliah konvensional. Apalagi, UT berstatus perguruan tinggi negeri yang mutu pendidikan dikelola oleh pengajar berkompeten.
Prof Tian Belawati M Ed Ph D, Rektor UT dalam paparan videonya di sebuah seminar tentang sumber daya manusia di Kampus Universitas Terbuka, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, baru- baru ini mengatakan, UT adalah universitas berstatus negeri. Sifatnya yang terbuka, memungkinkan siapa saja bisa menjalani perkuliahan dengan sangat fleksibel, di mana saja dan kapan saja tanpa batasan usia. Juga, mahasiswa juga diberi fleksibilitas menyelesaikan perkuliahannya sampai selesai, menyesuaikan dengan kesibukan hariannya.



9. Bisa Kerja sambil kuliah

                Ada bermacam motif yang sudah menjadi mahasiswa di tempat lain tapi karena ingin kuliah doble akhirnya mendaftar lagi di Universitas Terbuka. Ada yang sudah bekerja tetapi tidak punya waktu untu kuliah dan dananya juga sangat terbatas. Mereka yang sudah bekerja profesinya bermacam-macam,ada pramuwisma,TKI di luar negeri,penjaga toko,buruh,guru honorer,kuli bangunan,tukang ojek ,karyawan,dan lain sebagainya.
Mereka memilih kuliah di Universitas terbuka karena tidak punya banyak waktu,uang terbatas karena gaji kecil,tetapi keinginan kuat untu kuliah.Sistem kuliah di Universitas Terbuka yang tidak punya kelas,tidak ada dosen di kelas,tidak ada teman sekelas dan belajar tutorial lewat internet.Belajar di Universitas Terbuka memerlukan kemandirian dan kemauan yang besar.Selain itu memiliki mdul merupakan kewajiban.Tetapi ada juga teman saya yang tidak sanggup membeli modul .


10. Lebih Efisien dari biaya dan waktu


        Tema "Ngelmu Sampai Mati". Hadir di Kick Andy Alumnus Univ. Terbuka dan Unisma 45 Ersa Fidya Wijayanti dan Ibunda Ersa Wijayanti Masfufah, Peraih Rekor MURI Sarjana Tertua, Diana Patricia P. Hasibuan, Pustakawan Yohanes Bhayu Enggar Pratama, Peraih 12 Gelar Sarjana Pragbudi Aggy Tjetje dan Rektor Universitas Terbuka Prof. IR Tian Belawati M.Ed., Ph.D, Jumat (31/10/2014).

Wiro Sableng #28 : Petaka Gundik Jelita

Wiro Sableng #28 : Petaka Gundik Jelita Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : PETAKA GUNDIK JELITA

SATUHutan kecil itu terletak di teluk yang sangat sepi. Hanya deburan ombak terdengar menderu di pasir sepanjang siang dan malam hari. Ombak yang begitu ganas membuat teluk itu hampir tak pernah didatangi manusia termasuk nelayan pencari ikan. Tersembunyi di balik kerapatan pepohonan dan semak belukar terdapat sebuah pondok kayu beratap ijuk. Bangunan ini cukup besar, memiliki dua kamar serta langkan lebar. Dua orang tampak duduk di langkan, berhadap-hadapan satu sama lain. Untuk beberapa saat lamanya tak satupun dari mereka membuka mulut bersuara.

Duduk di sebelah kanan di dekat pintu adalah seorang tua berambut sangat putih, berkulit hitam, mengenakan pakaian berupa selempang kain kuning muda. Parasnya yang keriput dimakan usia tampak tenang walau benak dan lubuk hatinya disamaki berbagai pikiran dan perasaan. Di hadapannya duduk bersila seorang pemuda berpakaian putih, berbadan langsing dan berkulit puith halus. Rambutnya yang hitam a
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #28 : Petaka Gundik Jelita Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Rabu, 09 Maret 2016

Wanita adalah Perkasa

Wanita adalah Perkasa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Kisah 1 Saya mungkin Desember akan ada di Australia. Biasa, kunjungan rutin. Anak saya yang pertama sudah permanent resident di sana. Jadi setiap tahun pasti gak dua kali saya berkunjung ke sana. Sedangkan anak kedua saya ada di Kelapa Gading. Pernah menjadi dosen di salah satu kampus daerah Kebun Jeruk, tetapi sekarang sudah berhenti dan fokus mengembangkan bisnis konsultan.

Jadi tiap hari saya sendirian di rumah. Makanya saya orangnya tidak bisa diam. Selalu mencari kesibukan. Apalagi sejak menginjak usia pensiun kira-kira 3 tahun yang lalu. Kerjaan saya yah itu, banyak reuninya.

Saya sudah menjadi single parent 21 tahun yang lalu. Suami saya meninggal saat anak bungsu saya baru berusia 6 tahun. Jadi selama itulah saya berjuang untuk membesarkan anak-anak saya sendirian. Jatuh bangun, banting tulang, belajar sana-sini demi anak-anak. Beruntung saya mempunyai kemampuan sehingga bisa berkarir di salah satu bank. Saya mengabdi selama lebih dari 20 tahun sampai pensiun. Melihat hasil dari perjuangan saya di mana kedua anak saya sudah bisa mandiri, saya merasa puas dan bangga. Tidak sia-sia, dan saya bahagia dengan hidup saya sekarang.

Kisah 2 Sudah memasuki tahun
... baca selengkapnya di Wanita adalah Perkasa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Kamis, 03 Maret 2016

Wiro Sableng #169 : Bulan Sabit Di Bukit Patah

Wiro Sableng #169 : Bulan Sabit Di Bukit Patah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1WIRO SABLENG

Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212

Karya: Bastian Tito

Episode : KUPU-KUPU GIOK NGARAI SIANOK

GOA itu terletak di lereng timur Bukit Siangok. Bagian dalamnya berlapis batu-batu pualam. Bebatuan ini selain memancarkan cahaya terang juga mengeluarkan hawa sejuk di waktu siang dan menebar udara hangat di malam hari. Siapa saja, bahkan lebih dari satu orang bisa tinggal di goa itu untuk jangka waktu lama karena tak berapa jauh dari goa terdapat sebuah perigi dangkal berair jernih. Di lereng di atas goa ada satu hutan kecil ditumbuhi berbagai pohon buah yang bisa dimakan. Selain itu Juga banyak berkeliaran ayam hutan yang tidak terlalu sulit ditangkap untuk dijadikan santapan.

Untuk mencapai goa yang terletak di bagian bukit terpencil ini jalan yang harus ditempuh cukup sulit. Penduduk beberapa dusun di sekitar kaki Bukit Siangok jangankan naik ke bukit, mendekat di sekitar kaki bukit saja tak ada yang berani. Konon di kawasan bukit banyak berkeliaran harimau besar. Terkadang binatang ini tidak muncul sendirian, ada kalanya berombongan atau anak beranak. Ada yang mempercayai kalau binatang-binatang buas itu merupakan peliharaan orang sakti. Namun siapa orangnya dan di mana tepat tempat kediamannya tidak diketahui. Penduduk hanya menduga-duga bahwa binatang buas itu adalah mas
... baca selengkapnya di Wiro Sableng #169 : Bulan Sabit Di Bukit Patah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Senin, 29 Februari 2016

Xin Shi yang Cantik

Xin Shi yang Cantik Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Pada zaman Chun Qiu ada seorang wanita yang terkenal dengan kecantikannya, namanya Xin Shi. Xin Shi diakui sebagai salah satu dari empat wanita tercantik sepanjang perjalanan sejarah bangsa China. Karena itu, jika kita berjalan-jalan ke negeri China, ada eksesori dengan gambar empat wanita tercantik di China, salah satu di antaranya Xin Shi. Sayangnya Xin Shi yang cantik saat itu sakit-sakitan. Wajahnya pucat dan ia sering mengeluh sakit di bagian dadanya.

Akan tetapi, saat ia meringis kesakitan, orang yang melihatnya masih mengatakan bahwa dia tetaplah cantik. Tak mengherankan ada orang-orang saat itu mengatakan, “Meskipun sakit dan wajahnya pucat, Xin Shi masih tetap kelihatan cantik.”

Xin Shi mempunyai tetangga yang juga adalah seorang gadis, namanya Dong Shi. Ketika makin lama makin banyak orang yang memuji Xin Shi, Dong Shi merasa tidak suka dan iri hati. Karena itu kepada orang banyak ia berbicara, “Apa lebihnya Xin Shi, apalagi wajahnya yang sering pucat dan meringis menahan sakit. Sebenarnya kecantikanku tidak jauh beda dengan Xin Shi.” Tetapi setiap orang yang mendengar ucapannya selalu tertawa sinis sambil berlalu. Hal itu membuat Dong Shi semakin membenci Xin Shi. Ia selalu berpikir, “Aku harus bagaimana supaya orang memujiku dan tidak terus menerus memuji Xin Shi?”

Suatu hari penyakit Xin Shi kumat lagi, tetapi saat itu ia tidak bisa istirahat. Ia harus pergi ke sungai untuk mencuci kain
... baca selengkapnya di Xin Shi yang Cantik Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Minggu, 28 Februari 2016

Demi Masa

Demi Masa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

AWAL KISAH
Kini aku berdiri di depan gedung yang tinggi, disini lah nantinya aku akan menyandarkan mimpi ku, ya di sebuah sekolah, kampus namanya. usiaku memang sudah 19 tahun, tapi aku baru bisa kuliah, semuanya karena kondisi keuangan yang terpuruk 2 tahun ini dan juga mata hati ku belum terbuka untuk berfikir maju dan terbuka.

Nama ku Vian Ananta panggil saja aku vian, aku anak baru di kampus ini sama seperti teman-teman ku yang lain, entah bagaimana caranya aku bisa masuk di universitas ini, tapi aku yakin aku mampu untuk bersaing.

Pruittt, suara peluit terdengar, itu dari kakak tingkat ku, entah dengan sebuatan apa aku memanggilnya, kakak atau panggil nama. Mereka masih seumuran dengan ku. Kami dibariskan di lapangan nama kami dipanggil satu persatu menuju kelompoknya masing-masing kami di suruh duduk di bawah pohon rindang, kami maju satu persatu memperkenalkan diri dan ditanya banyak hal setiap anak berbeda pertanyaan, aku giliran yang terakhir aku maju ke depan memperkenalkan diri
“nama saya vian an
... baca selengkapnya di Demi Masa Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu